Aku
menunggumu, entah sampai kapan. Perasaan
ini datang dan tak bisa dihindari. Aku hanya mempunyai 2 pilihan, berusaha
mendapatkanmu atau move on dari kamu yang jelas tidak menginginkanku. Bahkan
aku telah mendengar kabar kalau kamu sudah jadian dengan Clara, kapten cheers
sekolah.
Kamu
tidak akan tau perasaanku. Aku suka saat kamu mengirimkan chat dan itu selalu
membuatku tersenyum. Aku suka saat bercanda denganmu. Aku suka saat kamu
meminta tolong padaku meskipun itu merepotkanku. Aku kan melakukan semua yang
aku bisa agar kamu bahagia. Termasuk merelakanmu jadian dengan Clara. Padahal
itu sakit, sangat sakit.
Akhir-akhir
ini aku sering memimpikanmu. Ya, mungkin karena kita sudah jarang komunikasi.
Aku merindukan berjuta candaanmu yang bisa menaikkan moodku.
Mimpiku
selalu indah. Di dalam mimpi, aku dan kamu selalu bersama. Kita tertawa
bersama, pergi ke kantin bersama, hingga menonton pertandingan basket bersama.
Indah sekali. Rasanya aku ingin tidur terus agar aku tidak melihat kenyataan
yang berbanding terbalik dengan mimpiku yang indah itu.
Hal itu
pun terjadi. Aku tidur untuk waktu yang lama dan mungkin tidak bangun lagi. Aku
menikmati mimpi-mimpi indahku bersamamu. Aku tidak perlu sakit hati lagi
menyaksikanmu dengan Clara berduaan di kantin sekolah. Aku hidup bahagia di sini, hidup di dunia
mimpiku yang penuh dengan kebahagiaan dan tanpa ada kesedihan.
Kamu,
meskipun aku tidak bisa bersamamu di dunia nyata, tapi aku bahagia bisa
bersamamu dalam dunia mimpiku. Bahagialah kamu bersamanya di dunia nyata. Aku
senang melihatmu bahagia, aku senang melihat senyummu.